JANGAN MELAKNAT ANAK
Oleh : Ahmad Syahrin Thoriq
Dalam kitab Ihya Ulumuddin disebutkan kisah tentang seseorang yang mengadu kepada imam Abdullah bin Mubarak atas sikap anaknya yang kasar, suka membantah dan sering menyakitinya.
Maka sang imam bertanya kepadanya : "Apakah engkau pernah melaknatnya ?"
Dia menjawab: "Ia pernah."
Maka beliau berkata : "Kamulah sendiri yang telah merusak anakmu hingga menjadi seperti itu."
Memang ada kalanya anak yang lucu dan menggemaskan itu berubah menjengkelkan dan menyulut amarah, namun jangan sampai keluar dari mulut orang tua kata-kata kasar yang isinya melaknat mereka. Seperti berkata "bodoh", "dasar anak nakal", "durhaka", dan bentuk umpatan lainnya.
Karena ucapan itu bisa menjadi do'a kutukan kepada anak-anak yang dilarang dalam hadist Nabi shalallahu'alaihi wassalam :
لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا عَلَى خَدَمِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لَا تُوَافِقُوا مِنْ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى سَاعَةَ نَيْلٍ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبَ لَكُمْ
“Janganlah kalian berdo’a buruk untuk diri kalian. Janganlah kalian berdo’a buruk untuk anak-anak kalian. Janganlah kalian berdo’a buruk untuk para pembantu kalian. Janganlah kalian berdo’a buruk untuk harta kalian.
Agar jangan sampai kalian menjumpai suatu waktu di sisi Allah yang di dalamnya semua permintaan diberi, kemudian (doa kutukan) kalian diperkenankan.” (HR. Abu Dawud)
Bisa jadi anak yang bertambah nakal sebabnya karena telah "kena do'a" dari orang tuanya. Sehingga semakin sulit mendidik dan mengarahkannya. Seperti menjadi kenakalan yang tidak terobati lagi.
Karena itu hindari mengutuk anak. Terlebih jika itu menimbulkan rasa sangat malu dan penghinaan yang menyebabkan ketakutan berlebihan pada anak-anak.
Trauma ini akan sulit hilang dan akan terbawa hingga mereka dewasa. Yang tentu akan menjadi rintangan dalam kehidupan sosial mereka nantinya.
Bahkan yang lebih buruk dari itu, ia akan memperlakukan anak-anaknya, yang tak lain adalah cucu kita sendiri dengan perlakuan yang sama bahkan yang lebih buruk lagi.
Sehingga dosa jariyah ini pun akan langgeng dan bahkan kian bertambah besar. Dengan korban yang lebih banyak lagi. Naudzubillah min dzalik.
Komentar
Posting Komentar